Kamis, 24 November 2011

Jurnal yang dihubungkan dengan pelajaran bab 7 (Kurikulum Berdiferensiasi untuk Siswa Berbakat)

Kurikulum adalah serangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta tata cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Departemen pendidikan dan kebudayaan) untuk melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat  perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi,yaitu yang memberi pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektual siswa.keterbakatan tidak akan muncul apabila kegiatan belajar terlalu mudah dan tidak mengandung tantangan bagi anak berbakat sehingga  kemampuan mereka yang unggul tidak akan tampil/
Marker mengatakan bahwa kurikulum anak berbakat memerlukan modifikasi dalam empat bidang yaitu:
1. Modifikasi konten kurikulum
2.Modifikasi proses/metode pengajaran
3.Modifikasi produk belajar
4.Modifikasi lingkungan belajar

Disini terdapat  beberapa Jurnal yangmemiliki hubungan dengan kurikulum

Pada jurnal ini dikatakan kalau Bangsa Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan kurikulum.dalam tulisan jurnal tersebut dikatakan bahwa apabila sekolah dengan kurikulum yang dirancang dan dilaksanakan dengan relevan , efisiensi dan efektif akan mampu mendukung terlaksananya fungsi pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,dan memajukan kebudayaan nasional.
kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekola pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah sehingga perlu beberapa kali mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan tehnologi.
kurikulum berdiferensiasi juga perlu dilaksanakan karena kurikulum yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa akan memberi rasa keberhasilan,kepuasan dan tantangan.jika siswa berbakat belajar materi dan keterampilan baru dari informasi yang terlah mereka ketahui maka mereka akan menjadi lebih aktif dan tidak bosan disekolah.dengan demikian juga dapat dihindari underachiever(seseorang yang berprestasi dibawah taraf kemampuannya) atau bahkan putus sekolah.
Jurnal ini mengenai kurikulum pendidikan di negara Finlandia yang lebih menekankan pada peranan guru dalam kurikulum. pada survey PISA ditemukan kalu negara finlandia merupakan negara peringkat teratas dalam hal keterampilan,matematika,kemampuan berbahasa dll.  Perbandingan PISA menunjukkan bahwa 
Finlandia telah berhasil dalam kebijakan untuk meningkatkan 
ekuitas dan kualitas belajar.negara ini memiliki
kurikulum yang bagus dan juga memiliki guru yang
profesional dalam menjalankan tugasnya.Guru 
memiliki peranan penting dalam menjalankan kurikulum
yang sudah ada.sebagai fasilitator,guru hendaknya 
mendorong belajar mandiri sebanyak mungkin.
sebaiknya guru dapat menerima perbedaan antar 
siswa dalam kemampuan memikirkan ide ide baru
dan dalam kecepatan mengerjakan tugas tugas,
karena guru merupakan fasilitator dalam kegiatan belajar 
dan mengajar.Dalam kurikulum diferensiasi untuk 
siswa berbakatdiperlukan guru yang yang profesional 
dalam menjalankan tugasnya.
Sellin dan Brich mengemukankan empat peran khusus
guru yang mengajar sains pada siswa berbakat yaitu
sebagai model,pendidik nilai,pembangkit nilai dan sebagai
penilaifungsional.Borenson mengusulkan bahwa guru
sebagai fasilitator matematika mengelompokan siswa agar
mereka dapat berbagi ide, menerima jawaban semua siswa 
menumbuhkan iklim agar dapat 
dengan semua siswa.bagi Gold bagi guru anak 
berbakat IPS penting untuk  memiliki kemampuan 
untuk menangani masalah atau materiyang sensitif
atau kontrofersial.guru hendaknya menghindari 
perilaku mendominasi.Gold menyarankan  mengikuti 
perkembangan bidangnya,karena
sebagaimanatelah dikemukakan bidang ini dapat terus
berubah.guru jugahendaknya berperan sebagai model
 yang menunjukan minat yang sungguh 
sungguh pada bidangnya.

Kamis, 17 November 2011

Kreatif Bersama Kakak Kakak

Hari ini ada perbedaan dalam belajar kreativitas karena pembelajaran hari ini dibawakan oleh kakak kakak yang sedang mengambil program Magister spesialis pendidikan.sebelum memulai pembelajaran kelompok saya ditunjuk oleh Bu Dina untuk menunjukan peforma kelompok. Saya sangat tidak menyangka kalau kelompok kami adalah kelompok pertama yang ditunjuk.saya,yose,el dan tintin tetap menunjukan perfom kami dengan baik dengan persiapan ala kadarnya.
Setelah selesai perfom kakak kakak dari Magister mulai memberikan pelajaran.diawal kami disuruh berteriak sekuat kuatnya agar kami bersemangat dan tidak ngantuk.teman teman saya sepakat untuk menteriaki nama saya.mereka berteriak "KARIN".ini membuat saya dipanggil oleh seorang kakak untuk membuat penyemangat buat teman teman.saya bingung mau membuat apa,saya menyuruh teman saya untuk mengangkat kedua tangan mereka.saya berencana membuat gerakan senam,tetapi kemudian saya bingung dan lupa mau membuat gerakan apa.setelah beberapa lama didepan saya akhirnya disuruh duduk kembali.
Selanjutnya seorang kakak menyuruh kami untuk mengambil selembar kertas origami yang ada ditangannya.awalnya saya sangat penasaran mau diapai kertas origami itu.saya mendapat kertas berwarna merah.ternyata kertas origami itu untuk pembagian kelompok.teman saya yang mendapat origami merah adalah yose dan yani dan otomatis mereka menjadi teman sekelompok saya,kamipun duduk sesuai dengan kelompoknya.kemudian kakak kakak memberikan intruksi kepada kami untuk membuat sesuatu dari kertas origami tersebut dengan model belajar mengajar kreatif (bab 8,buku Munandar).kelompok kami mendapat bagian model Enrichment Triad dari Rezulli dan Model William.saya dan teman teman bingung pada intruksi awal,kami tidak mengerti maksud dari intruksi dari kakak kakak,tetapi setelah dijelaskan secara perlahan lahan kami senua akhirnya mengerti.kami diberi waktu 10 menit untuk membuat sesuatu dari 3 lembar kertas origami tersebut.ternyata waktu kami butuhkan kurang sehingga kakak kakak memberikan tambahan waktu 5 menit lagi.
Kelompok saya yaitu kelompok Merah mempersentasikan karya kami urutan kedua setelah kelompok orange.dari 3 lembar kertas origami itu kami membuat sebuah baju yang dilipat dan setangkai bunga.karya ini berceritan ketika seorang istri sedang menstrika baju suaminya kemudia dia menemukan setangkai bunga  di pakaian suaminya,suaminya sengaja menaruh bunga itu pada bajunya untuk memberikan kejutan pada istrinya karena hari itu adalah hari ulang tahun istrinya.model belajar Rezulli memodifikasi kurikulum melalui konten, proses dan produk.kontennya adalah cerita tentang karya ini.prosesnya adalah proses pembuatan baju dan bunga tersebut yaitu melalui pelipayan pelipatan kertas dan produknya berupa baju dan setangkai bunga sedangkan model belajar William menampilkan tiga dimensi yaitu dimensi pertama yaitu kurikulum,dimensi kedua perilaku guru dan dimensi ketiga perilaku siswa.perilaku siswa disini adalah proses awal kami memikirkan untuk membuat apa sampai tercipta suatu karya yang baru.
setelah empat kelompok yang mempersentasikan karyanya kakak kakak memberikan penilaian terhadap kelompok dan ternyata kelompok kami terpilih sebagai kelompok terbaik.kamipun merasa sangat senang kemudian kakak kakak sedikit berkomentar terhadap karya kelompok lain.kakak kakak juga menjelaskan sebagian dari model belajar mengajar.mereka menjelaskan dari model Guollford.
Kakak kakak mengintruksikan untuk menggabungkan kelompok sehingga terdapat dua kelompok.kami disuruh berdiri dan menuju ruang belakang kelas.kami membuat games dengan mengoperkan karet dari depan kebelakang dengan menggunakan pipet dalam waktu beberapa menit saya.hasilnya kelompok saya mendapatkan 11 karet sedangkan kelompok lain hanya menedapat 9 pipet.dari permainan ini dipelajari strategi dalam mengoperkan karet,kekompakan tim,kecepatan,konsentrasi,keuletan,kesabaran dll.
Sebelum pulang kakak kakak mengucapkan maaf kepada kelompok yang dikomentari tadi dan mengatakan kalau kami semua adalah orang orang kreative dan juga mereka memberikan kami beberapa nasehat.mereka juga memberikan reward pada setiap kelompok.pembelajaran hari ini sangat menyenangkan dan sangta menarik karena pembelajarannya sangat variatif.kami tidak hanya diduduk mendengarkan dosen tetapi kami belajar secara langsung dengan menggunakan teori teori yang dipelajari.:)